✨ Terbaru! SAI Vol 25 September 2025 telah terbit! Unduh sekarang!

Unduh
BeritaBerita Pusat

RAPIMNAS 2025: Al Irsyad Al Islamiyyah Dukung Progran MBG untuk Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Jakarta, 21 Oktober 2025 — Pimpinan Pusat Al Irsyad Al Islamiyyah menyampaikan apresiasi atas kehadiran Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, Dr. (H.C.) Zulkifli Hasan, dalam Pra Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) Al Irsyad Al Islamiyyah 2025 yang digelar di Hotel Tavia, Jakarta.

Kehadiran Menko Bidang Pangan menjadi momentum penting bagi Al Irsyad untuk menegaskan komitmennya dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah. Program ini dinilai sejalan dengan visi Al Irsyad dalam membangun kemandirian umat dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

Al Irsyad Siap Bersinergi dengan Pemerintah

Dalam sambutannya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Al Irsyad Al Islamiyyah, Prof. Dr. Faisal Nasr bin Madi, M.A. (Guru Besar UIN Jember), menegaskan kesiapan Al Irsyad untuk menjadi mitra aktif pemerintah dalam menggerakkan masyarakat melalui jaringan pendidikan, dakwah, dan sosial yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Kami menyambut baik ajakan pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Al Irsyad siap berkontribusi melalui sekolah, pesantren, dan lembaga sosial yang kami kelola di berbagai daerah. Program Makan Bergizi Gratis sangat sejalan dengan misi kami: menanamkan nilai, membangun kemandirian, dan menyejahterakan umat,” ujar Prof. Faisal dalam sambutannya di hadapan Menko Bidang Pangan.

Ia menegaskan bahwa pendidikan dan pangan tidak dapat dipisahkan, karena keduanya merupakan pilar utama dalam menjaga martabat dan kedaulatan umat. Sebagai ormas Islam yang menaungi lebih dari 430 sekolah dan lembaga sosial di 25 provinsi, Al Irsyad berkomitmen mengintegrasikan program MBG ke dalam sistem pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

Dari Pendidikan Menuju Ketahanan Pangan

Sebagai wujud nyata dukungan terhadap Program Makan Bergizi Gratis, Al Irsyad menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk membangun kemandirian pangan berbasis pendidikan, di antaranya:

  1. Pengembangan kebun gizi dan hidroponik di sekolah serta pesantren;
  2. Edukasi gizi keluarga dan pelatihan pengolahan pangan sehat;
  3. Penguatan ekonomi mikro berbasis pangan lokal; dan
  4. Kolaborasi antar sekolah dan lembaga zakat dalam mendukung program gizi masyarakat.

Dengan langkah-langkah tersebut, Al Irsyad ingin menjadikan sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga pusat pembelajaran kemandirian pangan dan pemberdayaan masyarakat.

“Anak-anak kita perlu belajar menanam, memahami gizi, dan mengolah bahan pangan sehat sebagai bagian dari pendidikan karakter,” lanjut Prof. Faisal.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa sejumlah sekolah Al Irsyad siap mengelola dapur MBG secara mandiri, menyesuaikan dengan kebutuhan dan kepercayaan masyarakat setempat.

“Di beberapa sekolah, khususnya di Purwokerto, para orang tua lebih nyaman jika dapur MBG dikelola langsung oleh pihak sekolah. Kami sudah menyampaikan hal ini kepada Pak Menteri dan mendapat tanggapan positif,” jelas Prof. Faisal.

Apresiasi Menko Bidang Pangan: Ormas Islam Penggerak Ketahanan Pangan

Dalam arahannya, Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan apresiasi atas semangat dan kesiapan Al Irsyad dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis serta memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Ormas Islam seperti Al Irsyad memiliki jaringan pendidikan dan sosial yang kuat. Jika setiap sekolah dan pesantren dapat menjadi pusat edukasi pangan, Indonesia tidak hanya akan swasembada, tetapi juga mandiri secara berkelanjutan,” ujar Zulkifli Hasan.

Menko juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, dunia pendidikan, dan ormas Islam agar gerakan kemandirian pangan menjadi gerakan nasional yang berkelanjutan. Ia mengajak seluruh peserta RAPIMNAS untuk mengoptimalkan lahan, tenaga, dan teknologi sederhana dalam mendukung kedaulatan pangan di tingkat lokal.

RAPIMNAS 2025: Mengokohkan Peradaban, Melahirkan Cendekiawan, dan Ulama Berakhlak Mulia

RAPIMNAS 2025 mengusung tema “Mengokohkan Peradaban, Melahirkan Cendekiawan, dan Ulama Berakhlak Mulia.” Tema ini mencerminkan semangat Al Irsyad untuk memperkuat peran lembaga pendidikan Islam dalam melahirkan generasi berilmu, berakhlak, dan berkontribusi nyata bagi bangsa.

Melalui Majelis Sosial Ekonomi serta jaringan sekolahnya, Al Irsyad telah menggulirkan berbagai inisiatif seperti Gerakan Sekolah Sehat dan Bergizi, Kantin Sehat Syariah, dan Edukasi Gizi Islami. Langkah-langkah ini menjadi fondasi kuat bagi sinergi antara program pemerintah Makan Bergizi Gratis dengan sistem pendidikan Islam berkemajuan yang diusung Al Irsyad.

“Kami percaya bahwa ketahanan pangan bukan sekadar urusan ekonomi, tetapi juga urusan dakwah. Karena memberi makan dengan cara yang halal, sehat, dan mandiri adalah bagian dari ibadah,” tegas Prof. Faisal menutup sambutannya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button